Pentingnya Komunikasi dan Psikologi Audit
Pentingnya Komunikasi dan Psikologi Audit
PPAK KPAPuncak Jawa Barat - Sebagai seorang auditor baik internal maupun eksternal, profesionalisme haruslah dijunjung tinggi. Untuk menjadi seorang yang profesional tentu harus memahami diri sendiri dan tugas yang akan diembannya, mengaudit. Sebuah penugasan audit berarti mengharuskan auditor menjaga dan mengendalikan dirinya demi integritas, objektivitas dan independensi, yang itu berarti juga menjaga hubungan antara dirinya dengan auditee (yang diaudit). Oleh karena itu demi terciptanya sebuah hubungan kerjasama yang baik dalam konteks demi tercapainya kelancaran proses audit sehingga hasil audit sesuai dengan apa yang diharapkan, seorang auditor haruslah memahami kondisi auditee. Untuk memahami kondisi auditee diperlukan sebuah teknik komunikasi yang baik, dan tak cuma hal itu, pengetahuan tentang ilmu psikologi bagi seorang auditor menjadi penting untuk diketahui. Menyadari pentingnya faktor komunikasi dan psikologi dalam sebuah penugasan audit, SPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengirimkan 3 (tiga) personilnya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) Komunikasi dan Psikologi Audit selama 10 hari. Diklat yang diadakan salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Jakarta ini bertempat di Hotel Bukit Indah, Puncak Jawa Barat 8-17 Agustus 2016. Pelatihan juga di ikuti oleh personil SPI dari beberapa BUMN seperti Pelindo, Jasa Marga, Tugu Pratama dan lain-lain. 3 personil SPI UIN Syarif Hidayatullah tersebut adalah Rikawati, Aries Putriyani dan Rahayu Suminarni. Sekretaris SPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ady Cahyadi menyampaikan harapannya bahwa dengan mengikuti diklat tersebut, SPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat lebih baik lagi kinerjanya, lebih komunikatif dalam setiap penugasan, dan mampu secara mendalam membaca motivasi auditee baik fakultas, biro maupun unit kerja lainnya. "Mudah-mudahan selepas diklat ini para personil SPI UIN dapat lebih baik lagi dalam melakukan audit, lebih komunikatif, friendly namun tetap mengedepankan profesionalisme", ujar Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. Dalam diklat ini, sebagaimana disampaikan para peserta diklat, tidak hanya belajar komunikasi dan psikologi secara teoritis tetapi juga belajar mempraktekkan bagaimana cara komunikasi terbaik dan memahami aspek psikologi auditee demi tercapainya tujuan audit. (ac)