Six Thinking Hat, Sebuah Metode Berpikir Lateral
Six Thinking Hat, Sebuah Metode Berpikir Lateral
Uni Club - Tak seperti coffee morning biasanya, di Selasa, 05 Maret 2014 coffee morning segenap pimpinan UIN di isi dengan training cara berpikir lateral dengan metode six thinking hat. Acara yang digagas langsung oleh Rektor ini dihadiri oleh para wakil rektor, dekan, biro dan segenap kepala lembaga di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berpikir lateral dengan metode six thinking hat dipelopori oleh seorang psikolog kelahiran Malta, Dr. Edward de Bono. Menurut De Bono, dalam setiap permasalahan, selalu ada enam aspek sudut pandang atas permasalahan bersangkutan, yaitu aspek informasi, aspek emosional, aspek kritis, aspek nilai positif, aspek produktifitas, dan terakhir aspek fokus terhadap tujuan dan menyusun urutan pertimbangan masing-masing aspek pendapat atau sudut pandang untuk kemudian dapat ditemukan kesimpulan. Aspek sudut pandang inilah yang di analogikan De Bono dengan menggunakan 6 topi (six hat). 6 hatsRektor dalam arahannya menyampaikan bahwa untuk memecahkan sebuah permasalahan hendaknya kita harus berpikir dalam berbagai perspektif sehingga solusi yang hadir sedapat mungkin memuaskan semua pihak. Sementara trainer six hat thinking, Ping Hartono, MBA mengatakan bahwa pimpinan di UIN haruslah kaya akan perspektif, mampu menggunakan 'topi-topi' berpikir untuk mencari solusi terbaik. (Red.)