UIN Jakarta Minta RS Haji Jakarta Jadi RS Pendidikan
Pondok Gede, BERITA UIN Online - UIN Jakarta berharap Rumah Sakit Haji Jakarta yang terletak di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, menjadi rumah sakit pendidikan (RSP) bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Pasalnya, sejak berdiri tahun 2004 lalu FKIK belum memiliki RSP yang dijadikan sebagai tempat praktikum bagi para mahasiswanya.
Harapan itu disampaikan Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat saat bertemu dengan Pelaksana Tugas Direktur RS Haji Jakarta Dr H Chairul Radjab Nasution, SpPD di Pondok Gede, Selasa (24/12). Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof Dr Amsal Bakhtiar, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Lembaga dan Kerja Sama Dr Jamhari, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama Drs Zaenal Arifin MPd, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian Dra H Retih Indarsih, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dr. H. M. Djauhari Widjajakusumah, AIF, PFK, dan Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Dr Arif Sumantri.
Menurut Rektor, UIN Jakarta sudah lama untuk memiliki RSP bagi penunjang kegiatan praktikum mahasiswa FKIK. Namun, mengingat kendala biaya dan lokasi, RSP FKIK hingga kini belum terwujud. Karena itu ia berharap RS Haji Jakarta yang saat ini sahamnya dimiliki Kemeterian Agama dan Pemprov DKI Jakarta dihibahkan kepada UIN Jakarta.
“Ini masih harapan bahwa suatu saat RS Haji Jakarta menjadi RSP FKIK. Tapi kami tidak memiliki kewenangan lebi jauh soal (pengalihan) itu,” katanya.
Sebelumnya, Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo sebagaimana dilansir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purna alias Ahok sempat menyinggung bahwa RS Haji Jakarta agar segera dihibahkan ke UIN Jakarta. Langkah tersebut untuk menghindari kisruh antara Kementerian Agama dan RS Haji Jakarta.
“Kenapa kita nggak sama-sama hibahkan saja. Pak Gubernur ada pemikiran ke situ, tapi belum matang ya. Jadi ada niat Pak Gubernur itu kasih aja ke UIN Jakarta," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta (Liputan 6.com, 30 Mei 2013).
Jokowi, menurut Ahok, ingin agar RS Haji dibuat menjadi RS Pendidikan Kedokteran UIN Jakarta. Nantinya di RS tersebut akan dilatih perawat-perawat dengan sistem internasional untuk kemudian dikirim ke Timur Tengah. “Namun, rencana tersebut masih perlu didiskusikan dan dikaji lebih dalam, sebab sebagian saham masih dimiliki oleh Kementerian Agama. Di samping itu, juga perlu dilakukan koordinasi dengan kementerian tersebut,” jelas Ahok.
PLT Direktur RS Haji Jakarta Chairul Radjab Nasution menyatakan, RS Haji Jakarta saat ini berstatus RS non pendidikan kelas B. Sejak 2004 hingga kini RS tersebut dikelola oleh badan hukum Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 13 Tahun 2004 dan Akte Notaris Sutjipto No 71 Tanggal 17 September 2004. “Tapi saat ini juga RS Haji Jakarta juga sedang beralih status menjadi Badan Layanan Umum (BLU) karena dianggap sudah mampu membiayai sendiri,” katanya.
RS Haji Jakarta berdiri tahun 1994 di atas lahan seluas satu hektar dan luas bangunan 14.000 meter persegi. RS tersebut awalnya didirikan untuk mengenang tragedi terowongan Mina tahun 1990 yang menelan korban 1.426 jiwa meninggal. (ns)
sumber: http://uinjkt.ac.id/index.php/arsip-berita-utama/2677-uin-jakarta-minta-rs-haji-jakarta-jadi-rs-pendidikan.html